Post Terbaru

BIOGRAFI ABU BAKAR ASHSHIDDIQ RA


NASABNYA.

Nama Abu bakar ash-Shiddiq ra. sebenarnya adalah Abdullah bin Usman

bin Amir bin Amru bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai

bin Ghalib bin Fihr17 al-Qurasy at-Taimi. Bertemu nasabnya dengan Nabi saw

pada kakeknya Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai.

Dan ibunya adalah Ummu al-Khair Salma binti Shakhr bin Amir bin Ka'ab

bin Sa'ad bin Taim.18 Berarti ayah dan ibunya berasal dari kabilah Bani Taim.

Ayahnya diberi kuniyah (sebutan panggilan) Abu Quhafah. Dan pada masa

jahiliyyah Abu Bakar ash-Shiddiq ra. digelari Atiq. Imam Thabari menye-butkan19

dari jalur Ibnu Luhai'ah bahwa anak-anak dari Abu Quhafah tiga orang, pertama

Atiq (Abu Bakar), kedua Mu'taq dan ketiga Utaiq.

KARAKTER FISIK DAN AKHLAKNYA,

Abu Bakar adalah seorang yang bertubuh kurus, berkulit putih20. ' Aisyah

menerangkan karakter bapaknya, "Beliau berkulit putih, kurus, tipis kedua

pelipisnya, kecil pinggang (sehingga kainnya seialu turun dari pinggangnya),

wajahnya seialu berkeringat, hitam matanya, berkening lebar, tidak bisa bersaja’

dan seialu mewarnai jenggotnya dengan memakai hinai maupun katam."21

Begitulah karakter fisik beliau. Adapun akhlaknya, beliau terkenal dengan

kebaikan, keberanian, kokoh pendirian, seialu memiliki ide-ide yang cemerlang

dalam keadaan genting, banyak toleransi, penyabar memiliki azimah (keinginan

keras), faqih, paling mengerti dengan garis keturunan Arab dan berita-berita

mereka, sangat bertawakkal kepada Allah dan yakin dengan segala janjiNya,

16 Ibnu Katsir tidak menuliskan biografi ash-Shiddiq ra., teapi beliau hanya memeberikan petunjuk dalam kitabnya al-

Bidayah wan Nlhayah kepada sebuah kitab yang dlkarangnya khusus membahas kehldupan Abu Bakar, harl-hannya, hadits

dan hukum-hukum yang diriwayatkannya. Namun saya tidak mendapatkan buku ini. Akhirnya terpaksa harus saya

kumpulkan secara ringkas mengai biografinya dari Thabaqat Ibnu Sa'ad, Tarikh ath-Thabari dan Shahih al-Bukhari

17 Thabaqat Ibnu Sa'ad 3/ 169, Tarikh ath-Thabari, 3/ 425.

18 Ibid.

19 Tarikh ath-Thabari, 3/425

20 Thabaqat Ibnu Sa'ad, 3/188

21 Ibid, 1/188, semakna dengan perkataan ini terdapat dalam ath-Thabari, 3/524.

bersifat wara' dan jauh dari segala syubhat, zuhud terhadap dunia, selalu

mengharapkan apa-apa yang lebih baik di sisi Allah, serta lembut dan ramah,

semoga Allah meridhainya. Akan diterang-kan kelak secara rinci hal-hal yang

membuktikan sifat-sifat dan akhlaknya yang mulia ini.

KEISLAMANNYA,

Abu Bakar adalah lelaki yang pertama kali memeluk Islam, walaupun

Khadijah lebih dahulu masuk Islam daripadanya, adapun dari golongan anak-anak,

Ali yang pertama kali memeluk Islam, sementara Zaid bin Haritsah adalah yang

pertama kali memeluk Islam dari golongan budak.

Ternyata keislaman Abu Bakar ra. paling banyak membawa manfaat besar

terhadap Islam dan kaum muslimin dibandingkan dengan keislaman selainnya,

karena kedudukannya yang tinggi dan semangat serta kesungguhan-nya dalam

berdakwah.22 Dengan keislamannya maka masuk mengikutinya tokoh-tokoh besar

yang masyhur sepérti Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqqas, Usman bin

Affan, Zubair bin Awwam, dan Talhah bin Ubaidil-lah ra

Di awal keislamannya beliau menginfakkan di jalan Allah apa yang

dimilikinya sebanyak 40.000 dirham, beliau banyak memerdekakan budak-budak

yang disiksa karena keislamannya di jalan Allah, seperti Bilal ra. Beliau selalu

mengiringi Rasulullah saw. selama di Makkah, bahkan dialah yang mengiringi

beliau ketika bersembunyi dalam gua dan dalam perjalanan hij-rah hingga sampai

di kota Madinah. Di samping itu beliau mengikuti seluruh peperangan yang diikuti

Rasulullah saw. baik perang Badar, Uhud, Khandaq, Penaklukan kota Makkah,

Hunain maupun peperangan di Tabuk.

ISTRI-ISTRI DAN ANAK-ANAKNYA23

Abu Bakar pernah menikahi Qutailah binti Abd al-Uzza bin Abd bin As'ad

pada masa Jahiliyyah dan dari pernikahan tersebut lahirlah Abdullah dan Asma'.

Beliau juga menikahi Ummu Ruman binti Amir bin Uwaimir bin Zuhal bin

Dahman dari Kinanah, dari pernikahan tersebut lahirlah Abdurrahman dan ‘Aisyah

ra..

Beliau juga menikahi Asma' binti Umais bin Ma'add bin Taim al-

Khats'amiyyah, dan sebelumnya Asma' diperisteri oleh Ja'far bin Abi Thalib. Dari

hasil pernikahan ini lahirlah Muhammad bin Abu Bakar, dan kelahiran tersebut

terjadi pada waktu haji Wada' di Dzul Hulaifah.

22 Lihat al-Bldayah wan Nihayah, 3/26

23 Lihat Thabaqatlbnu Sa'ad, 3/169,174 dan Tarikh ath-Thabarí, ZI426

Beliau juga menikahi Habibah binti Kharijah bin Zaid bin Abi Zuhair dari

Bani al-Haris bin al-Khazraj.

Abu bakar pernah singgah di rumah Kharijah ketika beliau datang ke

Madinah dan kemudian mempersunting putrinya, dan beliau masih terus berdiam

dengannya di suatu tempat yang disebut dengan as-Sunuh 24 hingga Rasulullah

saw. wafat dan beliau kemudian diangkat menjadi khalifah sepeninggal

Rasulullah saw. Dari pernikahan tersebut lahirlah Ummu Kaltsum setelah

wafatnya Rasulullah saw.

BEBERAPA CONTOH KETELADANAN DAN

KEUTAMAANNYA

Keutamaan Abu Bakar ash-Shiddiq ra. sangat banyak sekali dan telah

dimuat dalam kitab-kitab sunnah, kitab tarajim (biografi para tokoh), maupun

kitab-kitab tarikh, namun saya akan berusaha meringkas sesuai dengan yang telah

disebutkan al-Hafizh Abdullah al-Bukhari dalam shahihnya yang termuat dalam

Kitab Fadha'il Shahabat.25

1) Beliau Adalah Sahabat Rasulullah saw. di Gua Dan Ketika Hijrah

Allah berfirman,

"Jikalau tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah

menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Makkah) mengeluar-kannya

(dari Makkah) sedang dia salah seseorang dari dua orang ketika ke-duanya berada

dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya, 'Janganlah berduka cita,

sesungguhnya Allah bersama kita”. (At-Taubah: 40)

Aisyah, Abu Said dan Ibnu Abbas dalam menafsirkan ayat ini mengatakan “

Abu Bakarlah yang mengiringi Nabi dalam gua tersebut.”

Diriwayatkan dari al-Barra' bin 'Azib, ia berkata, "Suatu ketika Abu Bakar

pernah membeli seekor tunggangan dari Azib dengan harga 10 Dirham, maka Abu

Bakar berkata kepada 'Azib, Suruhlah anakmu si Barra agar mengantarkan hewan

tersebut." Maka 'Azib berkata, "Tidak, hingga engkau menceritakan kepada kami

bagaimana kisah perjalananmu bersama Rasulullah saw. ketika keluar dari

Makkah sementara orang-orang musyrikin sibuk mencari-cari kalian."

Abu Bakar berkata, "Kami berangkat dari Makkah, berjalan sepanjang siang

dan malam hingga datang waktu zuhur, maka aku mencari-cari tempat bernaung

24 Nama tempat yang berada di Awal al-Mad¡nah, di situlah perkampungan Bani al-Harits bin al-Khazraj.

(Mu'jam al-Buldan

3/265).

25 Lihat Shahih al-Bukhari, 4/189-197 (cetakan Istambul 1979 M).

agar kami dapat istirahat di bawahnya, ternyata aku melihat ada batu besar, maka

segera kudatangi dan terlihat di situ ada naungannya, maka kubentangkan tikar

untuk Nabi saw. kemudian kukatakan padanya, "Istirahat-lah wahai Nabi Allah."

Maka beliaupun beristirahat, sementara aku memantau daerah sekitarku, apakah

ada orang-orang yang mencari kami datang mengin-tai. Tiba-tiba aku melihat ada

seorang pengembala kambing sedang menggiring kambingnya ke arah teduhan di

bawah batu tersebut ingin berteduh seperti kami, maka aku bertanya padanya,

"Siapa tuannmu wahai budak?" Dia menja-wab, "Budak milik si fulan, seseorang

dari suku Quraisy." Dia menyebut nama tuannya dan aku mengenalnya, kemudian

kutanyakan, "Apakah kambingmu memiliki susu?" Dia menjawab, "Ya!" lantas

kukatakan, "Maukah engkau memeras untuk kami?" Dia menjawab, "Ya!" Maka

dia mengambil salah satu dari kambing-kambing tersebut, setelah itu

kuperintahkan dia agar member-sihkan susu kambing tersebut terlebih dahulu dari

kotoran dan debu, kemudian kuperintahkan agar menghembus telapak tangannya

dari debu, maka dia menepukkan kedua telapak tanggannya dan dia mulai

memeras susu, sementara aku telah mempersiapkan wadah yang di mulutnya

dibalut kain menampung susu tersebut, maka segera kutuangkan susu yang telah

diperas itu ke dalam tempat tersebut dan kutunggu hingga bawahnya dingin, lalu

kubawakan kehadapan Nabi saw. dan ternyata beliau sudah bangun, segera

kukatakan padanya, "Minumlah wahai Rasulullah saw.." Maka beliau mulai

minum hingga kulihat beliau telah kenyang, setelah itu kukatakan padanya,

"Bukan-kah kita akan segera berjalan kembali ya Rasulullah saw.?" Beliau

menjawab, "Ya!" Akhirnya kami melanjutkan perjalanan sementara orang-orang

musyrik terus menerus mencari kami, tidak satupun yang dapat menyusul kami

kecuali Suraqah bin Malik bin Ju'syam yang mengendarai kudanya, maka

kukatakan pada Rasulullullah, "Orang ini telah berhasil mengejar kita wahai

Rasulullah saw.," namun beliau menjawab, "Jangan khawatir, sesungguhnya Allah

beserta kita."

Diriwayatkan dari Anas dari Abu Bakar beliau berkata, "Kukatakan kepada

Nabi saw ketika kami berada dalam gua, 'Andai saja mereka (orang-orang

Musyrik) melihat ke bawah kaki mereka pastilah kita akan terlihat.' Rasul

menjawab,"Bagaimana pendapatmu wahai Abu Bakar dengan dua orang manusia

sementara Allah menjadi yang ketiga."

2) Abu Bakar Adalah Sahabat yang Paling Banyak Ilmunya

Abu Sa'id al-Khudri berkata, "Suatu ketika Rasulullah saw. berkhutbah di

hadapan manusia dan berkata,"Sesungguhnya Allah telah menyuruh seorang

hamba untuk memilih antara dunia atau memilih ganjaran pahala dan apa-apa

yang ada di sisiNya, namun ternyata hamba tersebut memilih apa-apa yang ada di

sisi Allah."

Abu Sa'id berkata, "Maka Abu Bakar menangis, kami heran kenapa beliau

menangis padahal Rasulullah saw. hanyalah menceritakan seorang hamba yang

memilih kebaikan, akhirnya kami ketahui bahwa hamba tersebut ternyata tidak lain

adalah Rasulullah saw. sendiri, dan Abu Bakarlah yang paling mengerti serta

berilmu di antara kami. Kemudian Rasulullah saw. bersabda,

,"Sesungguhnya orang yang sangat besar jasanya padaku dalam

persahabatan dan kerelaan mengeluarkan hartanya adalah Abu Bakar. Andai saja

aku diperbolehkan mengangkat seseorang menjadi kekasihku selain Rabbku pastilah

aku akan memilih Abu Bakar, namun cukuplah persaudaraan se-lslam dan

kecintaan karenanya. Maka jangan ditinggalkan pintu kecil di masjid selain

pintu Abu Bakar saja."

Diriwayatkan dari Aisyah ra. istri Rasulullah saw. ia berkata, "Ketika

Rasulullah saw. wafat Abu Bakar sedang berada di suatu tempat yang bernama

Sunuh- Ismail berkata, "Yaitu sebuah kampung, maka Umar berdiri dan berpidato,

"Demi Allah sesungguhnya Rasulullah saw. tidak meninggal. ‘Aisyah ra.

melanjutkan, Kemudian Umar berkata, "Demi Allah tidak terdapat dalam hatiku

melainkan perasaan bahwa beliau belum mati, Allah pasti akari membangkitkannya

dan akan dipotong kaki dan tangán mereka (yang menga-takan

beliau telah mati, pent.). Kemudian datanglah Abu Bakar menyingkap kain yang

menutup wajah Rasulullah saw. serta menciumnya sambil berkata, Kutebus dirimu

dengan ibu dan bapakku, alangkah harum dan eloknya engkau saat hidup dan

sesudah mati, demi Allah yang diriku berada di-tanganNya mustahil Allah akan

menimpakan padamu dua kali kematian selama-lamanya."

Kemudian Abu Bakar keluar dan berkata, "Wahai orang yang telah

bersumpah, (yakni Umar) tahanlah bicaramu!" Ketika Abu Bakar mulai berbicara

maka Umar duduk, setelah memuji Allah beliau berkata, "Ingatlah sesungguhnya

siapa saja yang menyembah Muhammad saw maka beliau se-karang telah wafat,

dan barangsiapa yang menyembah Allah maka sesung guhnya Allah akan tetap

hidup tidak pernah mati. Kemudian beliau memba-cakan ayat,

"Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati

(pula)." (Az-Zumar: 30).

Dan ayat,

"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu

sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu

berbalik ke belakang (murtad) Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak

dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi

balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (Ali-Imran: 144).

Ismail berkata, "Maka manusia mulai menangis terisak-isak, kemudian kaum

Anshar segera berkumpul bersama Sa'ad bin Ubadah di Saqifah Bani Sa'idah dan

mereka berpendapat, "Dari kami seorang amir (pemimpin) dan dari kalian

(muhajirin) juga seorang amir." Maka segera Abu Bakar, Umar bin al-Khaththab,

dan Abu Ubaidah bin al-Jarrah berangkat mendatangi majlis mereka, Umar

berbicara tetapi Abu Bakar menyuruhnya untuk diam, Umar berkata, "Demi Allah

sebenarnya aku tidak ingin berbicara melainkan aku telah persiapkan kata-kata

yang kuanggap sangat baik yang kutakutkan tidak akan disampaikan oleh Abu

Bakar."

Kemudian Abu Bakar bepidato dan perkataarnnya sungguh mengena, beliau

berkata, "Kami yang menjadi amir dan kalian menjadi wazir." Maka Hubab bin

Munzir berkata, "Tidak Demi Allah kami tidak akan terima, tetapi dari kami

seorang amir dan dari kalian seorang amir pula." Abu Bakar menja-wab, "Tidak,

tetapi kamilah yang menjabat sebagai amir dan kalian menjadi wazir, karena

sesungguhnya mereka (Quraisy) yang paling mulia kedu-dukannya di bangsa Arab

dan yang paling tinggi nasabnya, maka silahkan kalian membai'at Umar ataupun

Abu Ubaidah." Maka spontan Umar menja-wab, "Tetapi engkaulah yang lebih

pantas kami bai'at engkaulah pemimpin kami, orang yang paling baik di antara

kami dan orang yang paling dicintai oleh Rasulullah saw. daripada kami." Maka

Umar segera meraih tangán Abu Bakar dan membai'atnya akhirnya orangorangpun

turut membaiatnya pula.

Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra. ia berkata, "Pandangan Nabi menengadah ke

atas dan berkata, "Tetapi Yang kupilih adalah Ar-Rafiqul A'la (kekasih Allah Yang

Mahatinggi) 3X. ‘Aisyah ra. melanjutkan, "Tidaklah perkataan mereka berdua

(Abu Bakar dan Umar) kecuali Allah jadikan bermanfaat untuk manusia, profile

Umar yang tegas berhasil membuat orang munafik yang menyusup di antara kaum

muslimin sangat takut padanya, dengan kepriba-diannya Allah menolak

kemunafikan. Adapun Abu Bakar, beliau berhasil menggiring manusia hingga

mendapatkan petunjuk kepada kebenaran dan mengetahui kewajiban mereka, Abu

Bakar berhasil mengeluarkan umat dari bencana perpecahan setelah meninggalnya

Rasulullah saw. setelah membacakan ayat,

"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu

sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik

ke belakang (murtad) Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat

mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan

kepada orang-orang yang bersyukur." (Ali Imran :144).

3) Abu Bakar Adalah Sahabat Yang Paling Utama

Diriwayatkan dari Ibnu Umar dia berkata, "Kami selalu mem-bandingbandingkan

para sahabat di masa Rasulullah saw. maka kami sepakat memilih Abu

bakar yang paling utama, kemudian Umar, selanjutnya Usman bin affan "

Diriwayatkan dari Muhammad bin al-Hanafiyyah dia berkata, "Kuta-nyakan

pada ayahku siapa manusia yang paling baik setelah Rasulullah saw." Maka beliau

menjawab, "Abu Bakar!" Kemudian kutanyakan lagi, "Siapa setelahnya?" Beliau

menjawab, "Umar." Dan aku takut jika dia menyebut Utsman sesudahnya maka

kukatakan, "Setelah itu pasti anda. Namun beliau menjawab, "Aku hanyalah salah

seorang dari kaum muslimin."

4) Kedudukan Abu Bakar di Sisi Rasulullah saw.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dari Rasulullah saw. beliau bersabda,

”Andai saja aku dibolehkan mengambil Khalil (kekasih) selain Allah pasti aku

akan memilih Abu bakar sebagai khalil namun dia adalah saudaraku dan

sahabatku."

Diriwayatkan dari Abdullah bin Abi Malikah ia berkata, "Penduduk Kufah

bertanya kepada Abdullah bin az-Zubair perihal bagian warisan yang akan

diperoleh seorang kakek, maka dia berkata, "Ikutilah pendapat Abu Bakar.

Bukankah Rasulullah saw. pernah menyebutkan perihal dirinya, "Andai saja aku

dibolehkan mengambil Khalil (kekasih) selain Allah pasti aku akan memilihnya."

Abu Bakar mengatakan, "Samakan pembagian kakek dengan bagian bapak (Jika

bapak tidak ada)."

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dari Nabi saw

” Tutuplah seluruh pintu-pintu kecuali pintu Abu Bakar.”

Dari Muhammad bin Jubair bin Muth'im dari bapaknya dia berkata, "Pernah

seorang wanita mendatangi Nabi iH, kemudian beliau menyuruh-nya kembali

datang menghadapnya, maka wanita itu bertanya, "Bagaimana jika kelak aku

datang namun tidak lagi menjumpaimu -seolah-olah ia meng-isyaratkan setelah

rasul wafat- maka Rasulullah saw. É| berkata,

"Jika engkau tidak menjumpaiku maka datangilah Abu Bakar."

Diriwayatkan dari Abu Darda' ¿I&, "Aku sedang duduk bersama Nabi 3ft

tiba-tiba muncullah Abu Bakar ¿i¡& sambil menjinjing ujung pakaiannya hingga

terlihat lututnya, maka Nabi ¡HI berkata, "'Sesungguhnya teman kalian ini sedang

kesal maka berilah salam atasnya." Maka Abu Bakar berkata, "Wahai Rasulullah

saw., antara aku dan Ibnu al-Khaththab terjadi perselisihan, maka aku segera

mendatanginya untuk meminta maaf, kumohon padanya agar mema-afkan aku

namun dia enggan menerima permohonanku, karena itu aku datang menghadapmu

sekarang." Rasulullah saw. menjawab, "Semoga Allah mengam-punimu wahai Abu

Bakar." Sebanyak tiga kali, tak lama setelah itu Umar menyesal atas perbuatannya,

dan mendatangi rumah Abu Bakar sambil bertanya, "Apakah di dalam ada Abu

Bakar?" Namun keluarganya menjawab, tidak, Umar segera mendatangi

Rasulullah saw. sementara wajah Rasulullah saw. terlihat memerah karena marah,

hingga Abu Bakar merasa kasihan terhadap Umar dan memohon sambil duduk di

atas kedua lututnya, "Wahai Rasulullah saw. Demi Allah sebenarnya akulah yang

bersalah -dua kali-," Maka Rasulullah saw. berkata,

"Sesungguhnya aku telah diutus Allah kepada kalian namun kalian mengatakan,

"Engkau pendusta!" Sementara Abu Bakar berkata, "Engkau benar " Setelah itu

dia membelaku dengan seluruh jiwa dan hartanya. Lalu apakah kalian tidak jera

menyakiti sahabatku ?"

Setelah itu Abu Bakar tidak pernah lagi di sakiti."

5) Abu Bakar Paling Dulu Masuk Islam dan Selalu Mendampingi

Rasulullah saw.

Diriwayatkan dari Wabirah bin Abdurrahman dari Hammam dia berkata,

Aku mendengar Ammar berkata, "Aku melihat Rasulullah saw. pada waktu itu

tidak ada yang mengikutinya kecuali lima orang budak, dua wanita dan Abu

Bakar."

6) Orang yang Paling Dicintai Rasulullah saw.

Diriwayatkan dari Abu Utsman dia berkata, "Telah berkata kepadaku Amru

bin al-Ash bahwa Rasulullah saw. pernah mengutusnya dalam peperangan Dzatus

Salaasil, kemudian aku mendatanginya dan bertanya, "Siapakah orang yang paling

kau cintai? Maka Rasulullah saw. menjawab, '"Aisyah!" Kemudian kutanyakan

lagi, "Dari kalangan laki-laki?" Rasul menjawab, "Bapaknya." Kemudian

kutanyakan lagi, "Siapa setelah itu?" Dia menjawab, "Umar!" Kemudian

Rasulullah saw. menyebutkan beberapa orang lelaki".

7) Imán dan Keyakinannya yang Kuat

Diriwayatkan dari Abu Hurairah dia berkata, "Aku pernah men-dengar

Rasulullah saw. berkata, "Ketika seorang pengembala sedang menggembala

kambingnya, tiba-tiba datang seekor serigala memangsa seekor kambingnya, maka

spontan pengembala tersebut mengejarnya, tiba-tiba serigala itu berpaling menoleh

kepadanya dan berkata, 'Siapa yang dapat menjaganya pada waktu dia akan

dimangsa, yaitu hari tatkala tidak ada pengembala selain diriku Dan ketika

seorang sedang menggiring sapinya yang membawa beban, maka seketika sapi

itu menoleh padanya dan berkata, ' Sesungguhnya aku tidak diciptakan untuk

tugas ini, tetapi aku diciptakan Allah untuk membajak.' Orang-orang berkata,

'Subhanallah!' Maka Nabi bersabda, ' Sesungguhnya aku beriman kepada berita itu

sebagaimana Abu Bakar dan Umar mengimaninya pula'."

Diriwayatkan dari Abdullah Ibnu Umar dia berkata, "Rasulullah saw.

bersabda,

" Barangsiapa menjulurkan pakaiannya (di bawah mata kaki) karena kesombongan

maka Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat."

Maka Abu bakar berkata, "Sesungguhnya salah satu sisi dari bajuku selalu

melorot ke bawah, kecuali jika aku selalu mengetatkarmya, maka Rasulullah saw.

bersabda,

"Sesungguhnya engkau tidak termasuk orang yang menjulurkan pakaiannya

karena kesombongan."

8)Kemauannya yang Tinggi

Diriwayatkan dari Abu Hurairah berkata," Aku mendengar Rasulullah saw.

bersabda,

" Barangsiapa menginfakkan sesuatu dari dua yang dimilikinya di jalan Allah

niscaya akan diseru dari pintu-pintu surga, "Wahai Harnba Allah inilahke-baikan.

Maka barangsiapa termasuk ahli shalat maka akan dipanggil dari pintu shalat, barang

siapa termasuk golongan yang suka berjihad maka akan dipanggil dari pintu jihad,

dan barang siapa yang suka bersedekah maka akan dipanggil dari pintu sedekah,

barang siapa yang suka berpuasa maka akan dipanggil dari pintu puasa dan dari

pintu Ar Rayyan. Maka Abu Bakar berkata, ' Bagaimana jika seseorang harus

dipanggil dari setiap pintu, dan apakah mungkin seseorang dipangil dari setiap

pintu wahai Rasulullah saw.?' Rasulullah saw. menjawab, ' Ya, dan aku berharap agar

engkau wahai Abu Bakar termasuk salah seorang dari mereka'."

9)Keberkahan Abu Bakar ash-Shiddiq ra. dan Keluarganya

Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra. dia berkata, "Kami keluar bersama Rasulullah

saw. dalam sebuah perjalanan, ketika kami sampai di suatu tempat yang bernama

al-Baida -atau di Dzatul Jaisy- terputuslah kalung yang kupakai, maka Rasulullah

saw. menyuruh rombongan berhenti untuk mencarinya dan orang-orang pun

berhenti bersama beliau, sementara mereka tidak menda-pati air dan tidak

mempunyai air, maka orang-orang mendatangi Abu Bakar dan berkata, Tidakkah

engkau melihat apa yang telah diperbuat oleh Aisyah? Dia telah membuat

Rasulullah saw. berhenti dan manusia pun berhenti bersa-manya, sementara

mereka tidak mendapatkan air dan tidak memilikinya.' Maka datanglah Abu Bakar

ketika Rasulullah saw. berbaring meletakkan kepala-nya di atas pahaku sedang

tertidur, Abu Bakar mendatangiku dan berkata, 'Engkau telah menahan Rasulullah

saw. dan manusia sementara mereka tidak memiliki air dan tidak pula

mendapatkannya'." ‘Aisyah ra. berkata, "Maka ayahku mencelaku habis-habisan

sambil menusuk-nusuk pinggangku dengan tangan-nya, tidak ada yang

menghalangiku untuk bergerak kecuali takut Rasulullah saw. terganggu tidurnya,

sementara Rasululullah masih tetap tidur hingga pagi datang dan mereka tidak

memiliki air, maka Allah turunkan waktu itu ayat mengenai tayammum,

'Maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci).'(An-Nisa': 43).

Usa'id bin Hudhair berkata, "Bukanlah ini awal dari keberkahan kalian wahai

keluarga Abu Bakar." Maka ‘Aisyah ra. berkata, "Kemudian kami membangkitkan

kendaraan tungganganku dan ternyata kalung tersebut berada di bawahnya."

10) Berita Gembira Untuknya Sebagai Penghuni Surga

Diriwayatkan dari Sa'id bin Musayyab dia berkata, "Telah berkata kepadaku

Abu Musa al-Asy'ari bahwa suatu hari dia berwudhu' di rumahnya kemudian

berangkat keluar dan berkata, "Aku harus mengiringi Rasulullah saw. hari ini."

Beliau berangkat ke mesjid dan bertanya di mana Nabi saw, maka dijawab bahwa

beliau keluar untuk suatu hajat, maka aku segera pergi beru-saha menyusulnya

sambil bertanya-tanya, hingga akhirnya beliau masuk ke kebun yang di dalamnya

terdapat sebuah sumur bernama Aris, maka aku duduk di pintu -dan ketika itu

pintunya terbuat dari pelepah kurma- hingga beliau menyelesaikan buang hajat dan

setelah itu berwudhu, maka akupun berdiri berjalan ke arahnya ternyata beliau

sedang duduk-duduk di atas sumur tersebut sambil menyingkap kedua betisnya

dan menjulur-julurkan kakinya ke dalam sumur, maka aku datang memberi salam

kepadanya, kemudian kembali ke pintu sambil berkata dalam hatiku, "Hari ini aku

harus menjadi penjaga pintu Rasulullah saw. Tak lama kemudian datanglah Abu

Bakar ingin membuka pintu, maka kutanyakan, "Siapa itu?" Dia menjawab, "Abu

Bakar!" Maka kukatakan padanya, "Tunggu sebentar!" Aku segera datang kepada

Rasulullah saw. dan bertanya padanya, "Wahai Rasulullah saw., ada Abu Bakar

datang dan minta izin masuk!" Rasulullah saw. berkata, "Suruhlah dia masuk dan

beritahukan padanya bahwa dia adalah penghuni surga."

Maka aku berangkat menujunya dan berkata, "Masuklah sesungguhnya

Rasulullah saw. memberitakan padamu kabar gembira bahwa engkau adalah

penghuni surga."

Abu Bakar masuk dan duduk di sebelah kanan Rasulullah saw. sambil

menjulurkan kakinya ke sumur sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah saw.

dan dia menyingkap kedua betisnya ............................hingga akhir kisah."

Diriwayatkan dari Qatadah dari Anas bin Malik dia pernah bercerita bahwa

Nabi pernah menaiki gunung Uhud bersama Abu Bakar, Umar dan Utsman, maka

tiba-tiba gunung Uhud bergoncang dan Rasulullah saw. lang-sung berkata,

"Diamlah woahai Uhud sesunggnhnya di atasmu ada seorang Nabi, seorang Shiddiq

ra. dan dua syahid."

11) Sepak Terjangnya dalam Membela RasuIullah saw.

Diriwayatkan dari Urwah bin az-Zubair dia berkata, "Aku pernah bertanya

kepada Abdullah bin Amru tentang perbuatan kaum musyrikin yang paling

menyakitkan RasuIuUah, maka dia berkata, "Aku pernah melihat Utbah bin Abi

Mu'ith mendatangi Nabi yang sedang shalat, maka tiba-tiba Uqbah melilit leher

Nabi dengan sorban miliknya dan mencekiknya sekeras-kerasnya, kemudian

datanglah Abu Bakar membelanya dan melepas-kan ikatan tersebut sambil

berkata, "Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki karena ia

menyatakan, 'Rabbku ialah Allah' padahal dia telah datang kepadamu dengan

membawa keterangan-keterangan dari Rabbmu." (Al-Mukmin: 28).

Tidak ada komentar