Post Terbaru

Berjilbab Perintah Allah SWT BUKAN Karena Sempurnanya Akhlak

UJE KAWE - Banyak yang beranggapan bahwa berjilbab itu harus disertai dengan akhlak yang baik. Sehingga banyak pula wanita yang menahan dirinya untuk berjilbab karena merasa dirinya belum berakhlak baik.

Bahkan jika ada wanita yang berjilbab belum sempurna akhlaknya, maka orang lain banyak mencibirnya dengan perkataan; "buat apa berjilbab kalo akhlaknya buruk, lebih baik berakhlak baik walaupun tidak berjilbab".

Pandangan di atas tidak sepenuhnya benar. Karena berjilbab bagi wanita muslimah adalah sebuah perintah Allah SWT yang wajib dilaksanakan untuk menjaga kehormatan seorang wanita dengan menutup auratnya. Dan tidak harus menunggu sampai sempurnanya akhlak.

Allah SWT berfirman:

وَقُلْ لِّـلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَـضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّ ۖ  وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اٰبَآئِهِنَّ اَوْ اٰبَآءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اَبْنَآئِهِنَّ اَوْ اَبْنَآءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْۤ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْۤ اَخَوٰتِهِنَّ اَوْ نِسَآئِهِنَّ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَانُهُنَّ اَوِ التّٰبِعِيْنَ غَيْرِ اُولِى الْاِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ اَوِ الطِّفْلِ الَّذِيْنَ لَمْ يَظْهَرُوْا عَلٰى عَوْرٰتِ النِّسَآءِ ۖ  وَلَا يَضْرِبْنَ بِاَرْجُلِهِنَّ لِيُـعْلَمَ مَا يُخْفِيْنَ مِنْ زِيْنَتِهِنَّ    ؕ  وَتُوْبُوْۤا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

"Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka mengentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung."

(QS. An-Nur: Ayat 31)

Jelas bukan bahwa perintah berjilbab tidak harus menunggu sempurnanya akhlak. Karena manusia tidak ada yang sempurna.

Justru dengan wanita memakai jilbab, maka artinya ia mengawali perubahan hidupnya menjadi lebih baik. Dengan berjilbab menandakan wanita memiliki kebudayaan modern. Dan ia sadar bahwa kehormatan dirinya harus dijaga.

Sedangkan wanita yang mengumbar auratnya dengan memakai pakaian yang minimalis menunjukan bahwa sebenarnya wanita mengalami kemunduran.

Jika kita lihat zaman dahulu dimana perkembangan fashion masih rendah juga peradabannya masih terbelakang. Manusia memakai pakaian dengan bahan seadanya. Dengan perkembangan fashion saat ini seharusnya wanita memakai pakaian yang menutup aurat. Bukan mundur kebelakang, mengumbar auratnya kemana-mana.

Sekali lagi perlu ditekankan bahwa memakai jilbab tidak harus menunggu sempurnanya akhlak, tapi justru dengan kamu wahai wanita muslimah berani memulai memakai jilbab, artinya kamu sudah memulai untuk merubah hidupmu menjadi lebih baik.

Apapun alasannya berjilbab dan menutupi aurat bagi wanita muslimah adalah wajib, berdosa jika tidak melaksanakannya.

Karena itu wanita yang berjilbab lebih mulia walaupun belum sempurna akhlaknya, dibandingkan wanita yang baik tapi tidak berjilbab. Kenapa? Karena wanita yang berjilbab sudah melaksanakan perintah Allah SWT.

Wallohu'alam,

Tidak ada komentar