Perkataan Harus Sinergis Dengan Perbuatan
UJE KAWE - Menyeru kebaikan adalah perbuatan mulia, malah diwajibkan bagi setiap muslim untuk mengajak kebaikan kepada orang lain, sebagaimana yang telah disabdakan Rasululloh SAW:
“Dari Abu Hurairah RA. Ia berkata: Rusulullah saw. bersabda: Barang siapa yang menyeru orang kepada petunjuk Allah, maka ia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, dan mereka sedikitpun tidak akan dikurangi pahalanya. Dan barang siapa yang mengajak orang kepada kesesatan, maka ia akan mendapat dosa seperti dosa orang yang mengikutinya, sedikit pun ia tidak akan dikurangi dosanya”. (HR. Muslim, Malik, Abu Daud, dan Tumudzi).
Hadits di atas, meski terbentuk dari kalimat berita, namun di dalamnya terkandung arti “perintah”. Ini sesuai dengan kaidah ushul fiqh yang mengatakan bahwa “setiap perbuatan yang dipuji oleh syariat, diagungkan nilainya, atau karena perbuatan tadi sang pelaku mendapat pujian dan kegembiraan, atau syara’ menyenangi perbuatan itu sekaligus pelakunya, maka perbuatan itu berarti diperintahkan,3 dan setiap perintah menunjukkan arti “wajib”
Namun yang sering sering terjadi, disadari atau tidak ada sebagian para penyeru kebaikan yang melupakan dirinya sendiri. Rajin mengajak kebaikan, setiap hari ke liling sampai ke pelosok negeri untuk berdakwah, tapi apa yang disampaikannya tidak memberikan manfaat dan tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Banyak berkata kebaikan tapi dia sendiri tidak melakukan atau mengamalkan semua kebaikan yang diucapkannya.
Sikap itu sangat dibenci oleh Allah SWT, berikut Firman-Nya dalam Al-Qur'an:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ ؟ | ٦١:٢
كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ | ٦١:٣
"Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan."
(Ash- Shaff : 2-3)
كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ | ٦١:٣
"Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan."
(Ash- Shaff : 2-3)
Sudah jelas bukan, bagi siapapun yang menyeru kebaikan tapi mereka tidak mengamalkan apa yang diserunya, maka Allah membenci mereka. Tidak sadar mereka telah menjerumuskan diri mereka sendiri, berniat menyelamatkan orang lain namun dirinya tidak terselamatkan.
Ini adalah renungan bagi kita semua, terutama bagi para aktivis dakwah, yang sehari-hari memang menyerukan kebaikan juga menyerukan untuk menjauhi larangan Allah SWT. Setiap untaian kata mereka adalah Al-Qur'an dan Hadits. Tapi jika mereka tidak mengamalkan apa yang telah mereka katakan, celakalah mereka. Di dunia dianggap mulia tapi akan hina di akhirat.
يُجَاءُ بِرَجُلٍ فَيُطْرَحُ فِي النَّارِ إِلَّا أَنَّهُ زَادَ فِيهِ فَتَنْدَلِقُ أَقْتَابُ بَطْنِهِ فَيَطْحَنُ فِيهَا كَطَحْنِ الْحِمَارِ بِرَحَاهُ فَيُطِيفُ بِهِ أَهْلُ النَّارِ
“Seseorang didatangkan pada hari kiamat kemudian dilemparkan ke dalam neraka hingga ususnya terburai keluar; dan (ia) berputar-putar di neraka layaknya keledai mengitari alat penumbuk gandum. Kemudian penduduk neraka mendekatinya
فَيَقُولُونَ يَا فُلَانُ أَلَسْتَ كُنْتَ تَأْمُرُ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَى عَنْ الْمُنْكَرِ
Maka mereka berkata: Hai Fulan! Bukankah dulu engkau memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran?
فَيَقُولُ إِنِّي كُنْتُ آمُرُ بِالْمَعْرُوفِ وَلَا أَفْعَلُهُ وَأَنْهَى عَنْ الْمُنْكَرِ وَأَفْعَلُهُ
Ia menjawab: ‘Benar, dulu aku memerintahkan kebaikan namun tidak kulakukan dan mencegah kemungkaran namun aku melakukannya.”
(Hadits riwayat Ahmad (dan ini lafazhnya), Bukhari dan Muslim).
Oleh karena itu, marilah kita belajar dengan bertahap mengamalkan segala sesuatu apa yang kita tahu dan belajar untuk menjadi teladan. Mengamalkan semua kebaikan yang pernah kita ucapkan. Perkataan akan semakin kuat jika disertai dengan mengamalkannya.
Orang lain memiliki mata yang sering memperhatikan kita. Jika apa yang kita lakukan bertolak belakang dengan apa yang kita ucapan. Hanya mimpi orang lain mau mengikuti apa yang kita sampaikan.
Wallohu'alam,
ujekawe
Post Comment
Tidak ada komentar