Post Terbaru

Perjalanan Spiritual Ruben Onsu: Menemukan Kedamaian dalam Pelukan Islam



Di balik gemerlap dunia hiburan, ada kisah haru yang datang dari sosok publik figur ternama, Ruben Onsu. Presenter dan artis yang telah lama menghiasi layar kaca ini akhirnya mengungkapkan bahwa dirinya telah memeluk agama Islam. Pengakuan ini menjadi sorotan publik dan mengundang banyak simpati, terutama karena keikhlasan dan ketulusan hati Ruben dalam menjalani proses spiritual tersebut.

Dalam sebuah podcast bersama sahabat dekatnya, Ivan Gunawan, yang tayang pada Minggu, 27 Juli 2025, Ruben bercerita secara blak-blakan tentang momen ketika ia resmi menjadi seorang muslim. Cerita itu bukan hanya soal berpindah keyakinan, melainkan perjalanan panjang penuh renungan dan pencarian makna sejati dalam hidup.
 
Mengucap Dua Kalimat Syahadat: Awal Sebuah Babak Baru

Ruben mengenang momen ketika ia pertama kali mengucapkan dua kalimat syahadat. Prosesi itu berlangsung di rumah Habib Usman bin Yahya, ditemani oleh sang istri, Kartika Putri, serta beberapa sahabat dekat. Meski dilakukan dalam suasana sederhana dan tanpa banyak keramaian, perasaan yang dirasakan Ruben justru sangat mendalam.

“Rasa di ruangan rumah Habib Usman sama Kartika itu, pada saat gue udah ucap dua kalimat syahadat, tuh gue kayak punya keluarga Islam,” ungkap Ruben haru.

Yang hadir saat itu hanya segelintir orang, namun suasananya terasa hangat dan penuh cinta. Ia menyaksikan orang-orang yang hadir tak kuasa menahan air mata. Ada yang gemetar memegang handphone, ada pula yang hanya bisa menangis tanpa berkata-kata.

Namun Ruben sendiri tidak menangis. Ia menjelaskan bahwa sebelumnya telah berdoa dalam hati agar hanya air mata bahagia yang keluar dari dirinya. "Kalau air mata yang Engkau berikan, air mata bahagia. Tapi jika aku masih ada kesedihan, jangan dikeluarkan sama sekali," kenangnya.
 
Dukungan Tak Terduga dari Keluarga Besar

Salah satu kejutan yang tak disangka Ruben adalah bahwa sebagian besar keluarganya ternyata juga beragama Islam. "80 persen keluarga besar gue muslim," ucapnya dengan penuh rasa syukur.

Ia bahkan baru mengetahui bahwa dirinya memiliki banyak saudara, sepupu, dan keponakan yang beragama Islam. Mereka semua menyambut Ruben dengan pelukan dan tangis kebahagiaan.

"Pertama kali ketemu keluarga itu nangis. Nggak ada kata apa pun... cuma nangis," katanya, menggambarkan betapa mengharukannya momen pertemuan itu.

Yang paling menyentuh, Ruben merasa kehadiran ibundanya kembali. Ia melihat kembali foto-foto lama ibunya semasa muda yang dibuka kembali oleh keluarga. Seolah-olah sang ibu yang telah tiada, Helmiah Chalifah, turut menyambut keputusannya.

“Cuma nangis dan bilang, ini yang mamaku impi-impikan,” ucapnya lirih.
 
Proses Panjang Sebelum Mantap Masuk Islam

Meskipun baru mengumumkan secara resmi saat Hari Raya Idul Fitri 2025, ternyata niat Ruben untuk memeluk Islam telah tumbuh sejak empat tahun lalu. Ia tidak terburu-buru, melainkan benar-benar mempelajari dan memahami ajaran Islam dengan tenang dan penuh pertimbangan.

“Gue pengennya masuk Islam, jalanin aja,” tuturnya dalam video berjudul Ivan dan Ruben: Persahabatan Till Jannah! Butik Haji Igun jadi Saksi.

Ia menyebut bahwa perjalanan ini bukan karena dorongan orang lain, melainkan karena panggilan hati dan keyakinan pribadi. Dalam prosesnya, ia juga mendapatkan bimbingan dan dukungan dari sahabat-sahabat terdekat, termasuk Ivan Gunawan, yang selalu ada di sampingnya.

Menemukan Ketenangan dalam Ibadah

Setelah menjadi muslim, Ruben tidak berhenti hanya pada pengucapan syahadat. Ia mulai menjalani salat lima waktu dan merasakan kedamaian yang belum pernah ia alami sebelumnya.

"Kalau lagi kesel sama orang, gue salat. Isya gue selalu di rumah. Jam 9-10 malam udah di rumah," ujarnya.

Salat Isya menjadi momen penting bagi Ruben untuk menumpahkan segala isi hati. Ia juga mulai membiasakan diri dengan salat tahajud, di mana ia merasa bisa jujur sepenuhnya pada Allah tanpa takut dihakimi.

"Kalau menurut gue, cerita ke manusia nggak akan selesai, malah jadi tertawaan. Tapi kalau ke Allah, gue cerita semuanya, nanti ada solusinya," ungkapnya dengan tenang.

Belajar Ikhlas dan Memaafkan

Keislaman membawa perubahan besar dalam cara Ruben menyikapi hidup. Ia belajar untuk lebih ikhlas dan tidak mudah marah.

“Dulu gue bisa marah. Sekarang nggak. Ikhlas aja, kayak, yaudah,” tuturnya sambil tersenyum. Ia merasa bahwa setiap hal yang terjadi dalam hidup pasti akan diganti dengan sesuatu yang lebih baik oleh Allah SWT.

"Kalau menurut gue gini, ntar juga Allah kasih yang indah, yang baik," tambahnya.

Didampingi Sahabat Sejati

Di balik perjalanan spiritual Ruben, ada sosok sahabat yang senantiasa mendukung tanpa syarat: Ivan Gunawan. Bagi Ruben, Ivan bukan sekadar teman biasa, melainkan saudara yang selalu hadir di saat penting dalam hidupnya, termasuk ketika ia mengambil keputusan besar untuk menjadi muslim.

Persahabatan mereka bahkan digambarkan dengan indah dalam kalimat "Till Jannah" – sampai ke surga. Sebuah harapan bahwa ikatan mereka tidak hanya terbatas di dunia ini, tetapi juga hingga ke kehidupan akhirat.

Penutup: Perjalanan yang Baru Dimulai

Kisah mualaf Ruben Onsu bukan hanya tentang perubahan keyakinan, tapi juga tentang menemukan kembali jati diri, kedamaian, dan cinta yang hakiki. Ia mengajarkan kita bahwa hidayah bisa datang kepada siapa saja, kapan saja, dan dengan cara yang tak terduga.

Kini, Ruben menjalani hari-harinya dengan ketenangan baru. Ia terus belajar, memperdalam pemahaman agama, dan menjalani hidup dengan penuh syukur.

Bagi banyak orang, kisah Ruben adalah pengingat bahwa setiap perjalanan spiritual itu unik, dan yang terpenting adalah keikhlasan serta keyakinan dalam menjalani setiap langkahnya.

Semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi siapa pun yang tengah mencari cahaya dalam hidup.

Tidak ada komentar