Sunnah-sunnah Adzan
Terdapat lima sunnah untuk adzan, sebagaimana yang telah di sebutkan oleh Imam Ibn Qayyim al Jauziyah (wafat th 751 H.) di dalam kitabnya Zaadul Ma’aad yaitu:
1. Orang yang sedang mendengarkan adzan mengatakan seperti apa yang di ucapkan oleh muadzzin (orang yang sedang adzan), kecuali pada lafadz (hayya ‘ala sshala) dan (hayya ‘ala lfalah) maka orang yang mendengarkan adzan mengatakan: “laa haula wa laa quwwata illa billah”.
Artinya: “Tiada daya dan kekuatan kecuali karena Allah”. (HR. Bukhari
dan Muslim).
Faidah sunnah ini ialah: anda akan di masukkan surga sebagaimana yang di terangkan dalam kitab Shahihul muslim.
2. Dan orang yang mendengarkan adzan mengatakan:
“Wa anaa asyhadu alla ilaaha illa llah, wa anna muhammadan rasulullah, radhitu billahi rabban wa bil islaami diinan, wa bi muhammadin rasuulan”. (HR. Muslim).
Artinya: “dan saya bersaksi bahwasanya tidak ada Tuhan kecuali AllahSwt., dan saya bersaksi bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah Swt., aku rela Allah Swt. Sebagai Tuhanku, dan islam sebagai agama dan Muhammad sebagai rasul”. (HR. Muslim).
Faidah dari sunnah ini ialah: akan di ampuni dosanya sebagaimana pada hadits yang di riwayatkan oleh Imam Muslim.
3. Bershalawat kepada Rasulullah saw. Setelah menjawab adzan, dan shalawat yang paling lengkap untuknya ialah (shalawat Ibrahimiyah) tidak ada shalawat yang lebih lengkap darinya. Dalilnya, sabda Rasulullah saw. Yang berbunyi:
“Jika kalian mendengarkan adzan (telah berkumandang) maka ucapkanlah sebagaimana yang telah di ucapkan oleh muadzin (orang yang sedang adzan), kemudian bershalawatlah kepadaku, karena barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali maka Allah swt. Akan bershalawat kepadanya 10 kali”. (HR. Muslim).
Faidah dari sunnah ini ialah : Allah Swt. Bershalawat kepada hambaNya sepuluh kali. Arti dari shalawat Allah Swt. Kepada hamba-Nya,ialah: pujian Allah Swt. Kepadanya di al mala’I al a’la, dan shalawat Ibrahimiyah ialah:
“Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad, kamaa shallaita ‘ala Ibrahim wa ‘alaa aali Ibrahim innaka hamiidun majiid, allahumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarakta ‘alaa ibrahim wa ‘alaa aali Ibrahim innaka hamidun majiid”. (HR. Bukhari).
Artinya: “Ya Allah! Berilah rahmat kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Ibrahim dan keluarganya, sesungguhnya Engkau Maha terpuji dan Maha Agung. Berilah berkah kepada Muhammad dan keluarganya (termasuk anak dan isteri atau umatnya), sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim dan keluarganya, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung”. (HR. Bukhari).
Post Comment
Tidak ada komentar