Makna Athrofa Qs. 13:41
أَطْرَاف
Lafaz ini adalah jamak dari ath tharf, digunakan bagi mufrad dan jamak. la mengandung makna mata seperti pada makna ayat "laa yartaddu ilaihim tharfuhum wa af idatuhum hawaa'", sisi sesuatu, penghabisan segala sesuatu, pandangan, daerah, arah, golongan. Athraaf juga jamak dari ath thirf.
Al Asma'i berkata, "Ia bermakna yang baik dari seekor kuda, manusia dan sebagainya."
Lafaz ini disebut tiga kali dalam Al Qur'an yaitu pada surah:
-Ar Ra'd (13), ayat 41,
-Tha Ha (20), ayat 130,
-Al Anbiyaa (21), ayat 44.
Ibn Faris berkata, "Ia mempunyai dua makna.
Pertama, ath tharf yang menunjukkan kepada batasan sesuatu dan tepinya.
Kedua, ath tharf yang menunjukkan kepada pergerakan pada sebahagian anggota yaitu menggerakkan pelupuk mata.
Al Fayruz Abadi berkata, "Maksud dalam surah Ar Ra'd ialah tepi-tepinya dan ini berdasarkan penafsiran siapa yang menjadikan maksud nanqushuha min atraafihaa adalah pembukaan negeri-negeri. Bagi siapa yang menafsirkannya dengan kematian ulamanya, maka maksud atraf al ardh ialah ulama-ulama dan pembesar-pembesarnya."
Ibn Arafah menerangkan, "Makna min atraafihaa ialah dibuka di sekitar Makkah ke atas Nabi Muhammad, maknanya, "Tidakkah kamu melihat kami membuka dan membebaskan kepada orang Islam bahagian dari bumi sebagaimana yang dijelaskan kepada mereka terangnya apa yang kami janjikan kepada Nabi Muhammad."
Ibn Abbas dan Mujahid berkata, "Ia bermakna kematian ulama-ulama dan pembesar-pernbesarnya, sebagaimana yang disebut Waki' bin Al Jarrah dari Talhah bin 'Umayr, dari Ata' bin Abi Rabah, di mana maksudnya ialah kematian ulama-ulamanya dan yang terpilih dari penduduknya.
Diriwayatkan juga dari Ibn Abbas, Mujahid dan Ibn Juraij, maksudnya ialah hilangnya keberkatan bumi, buah-buahannya dan penduduknya. Ada yang berpendapat, kerusakannya disebabkan kejahatan pembesar-pembesarnya dan makna ini yang disetujui oleh Al Qurtubi. Beliau berkata, "Kejahatan dan kezaliman merusakkan negeri dengan penduduknya yang terbunuh serta terangkatnya dari bumi sebuah keberkatan." Sedangkan dalam surah Tha Ha dihubungkan dengan an-nahar yaitu tengah hari.
Al- Fayruz Abadi berpendapat, maksudnya ialah dua jam dari awal tengah hari dan akhirnya. Ia juga bermaksud lawan bagi anan' al lail yaitu pada saat dan waktu untuk bertahajjud. Dalam Tafsir Al-Jalalain, ia bermaksud shalat Zuhur karena waktunya masuk ketika matahari condong yaitu tepi dari bahagian yang pertama dan tepi dari bahagian kedua.
Kesimpulannya, maksud lafaz athraaf terbagi kepada dua.
Pertama, bermaksud kekalahan negeri sehingga terbunuhnya ulama serta para pembesar-pembesarnya sebagaimana dalam surah Ar Ra'd dan Al Anbiyaa.
Kedua, bermaksud shalat Zuhur atau awal tengah hari dan akhirnya.
Sumber : Kamus Al Qur'an, PTS Islamika SDN. BHD.Hal:84-85
Tidak ada komentar