Kajian Kitab Bulughul Maram: Thaharah [6] Bab Yang Membatalkan Wudhu
بَابُ نَوَاقِضِ اَلْوُضُوءِِ
| ||
Hadits No 72 | ||
Anas Ibnu Malik Radliyallaahu 'anhu berkata: pernah para
shahabat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pada jamannya menunggu waktu
isya' sampai kepala mereka terangguk-angguk (karena kantuk) kemudian mereka
shalat dan tidak berwudlu Dikeluarkan oleh Abu Dawud shahih menurut Daruquthni
dan berasal dari riwayat Muslim
|
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه قَالَ: ( كَانَ أَصْحَابُ
رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم -عَلَى عَهْدِهِ- يَنْتَظِرُونَ اَلْعِشَاءَ
حَتَّى تَخْفِقَ رُؤُوسُهُمْ ثُمَّ يُصَلُّونَ وَلَا يَتَوَضَّئُونَ ) أَخْرَجَهُ
أَبُو دَاوُدَ وَصَحَّحَهُ اَلدَّارَقُطْنِيّ ُ وَأَصْلُهُ فِي مُسْلِم
| |
Hadits No 73 | ||
'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Fathimah
binti Abu Hubaisy datang ke hadapan Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam seraya
berkata: Wahai Rasulullah sungguh aku ini perempuan yang selalu keluar darah
(istihadlah) dan tidak pernah suci bolehkah aku meninggalkan shalat؟ Rasul
menjawab: "Tidak boleh itu hanya penyakit dan bukan darah haid Apabila haidmu
datang tinggalkanlah shalat dan apabila ia berhenti maka bersihkanlah dirimu
dari darah itu (mandi) lalu shalatlah" Muttafaq Alaihi
|
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: ( جَاءَتْ فَاطِمَةُ
بِنْتُ أَبِي حُبَيْشٍ إِلَى اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَتْ: يَا
رَسُولَ اَللَّهِ! إِنِّي اِمْرَأَةٌ أُسْتَحَاضُ فَلَا أَطْهُرُ أَفَأَدَعُ
اَلصَّلَاةَ؟ قَالَ: لَا إِنَّمَا ذَلِكَ عِرْقٌ وَلَيْسَ بِحَيْضٍ فَإِذَا أَقْبَلَتْ
حَيْضَتُكِ فَدَعِي اَلصَّلَاةَ وَإِذَا أَدْبَرَتْ فَاغْسِلِي عَنْكِ اَلدَّمَ
ثُمَّ صَلِّي ) مُتَّفَقٌ عَلَيْه
| |
Hadits No 74 | ||
Menurut Riwayat Bukhari: "Kemudian berwudlulah pada setiap
kali hendak shalat" Imam Muslim memberikan isyarat bahwa kalimat tersebut
sengaja dibuang oleh Bukhari
|
ِلْبُخَارِيِّ: ( ثُمَّ تَوَضَّئِي لِكُلِّ صَلَاةٍ ) وَأَشَارَ مُسْلِمٌ
إِلَى أَنَّهُ حَذَفَهَا عَمْدً ا
| |
Hadits No 75 | ||
Ali Ibnu Abu Thalib Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku adalah
seorang laki-laki yang sering mengeluarkan madzi maka aku suruh Miqdad untuk
menanyakan hal itu pada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan bertanyalah ia
pada beliau Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab: "Dalam masalah itu
wajib berwudlu" Muttafaq Alaihi lafadznya menurut riwayat Bukhari
|
ِعَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رضي الله عنه قَالَ: ( كُنْتُ رَجُلاً
مَذَّاءً فَأَمَرْتُ اَلْمِقْدَادَ بْنَ اَلْأَسْوَدِ أَنْ يَسْأَلَ اَلنَّبِيَّ
صلى الله عليه وسلم فَسَأَلَهُ ؟ فَقَالَ:
فِيهِ اَلْوُضُوءُ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَاللَّفْظُ لِلْبُخَارِيّ
ِ
| |
Hadits No 76 | ||
Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu
'alaihi wa Sallam mencium sebagian istrinya kemudian keluar menunaikan shalat
tanpa berwudlu dahulu Diriwayatkan oleh Ahmad dan dinilai lemah oleh Bukhari
|
ِوَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا; ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى
الله عليه وسلم قَبَّلَ بَعْضَ نِسَائِهِ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى اَلصَّلَاةِ وَلَمْ
يَتَوَضَّأْ ) أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ وَضَعَّفَهُ اَلْبُخَارِيّ
| |
Hadits No 77 | ||
Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila seseorang di antara kamu
merasakan sesuatu dalam perutnya kemudian dia ragu-ragu apakah dia mengeluarkan
sesuatu (kentut) atau tidak maka janganlah sekali-kali ia keluar dari masjid
kecuali ia mendengar suara atau mencium baunya" Dikeluarkan oleh Muslim
|
ِعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى
الله عليه وسلم ( إِذَا وَجَدَ أَحَدُكُمْ فِي بَطْنِهِ شَيْئًا فَأَشْكَلَ عَلَيْهِ:
أَخَرَجَ مِنْهُ شَيْءٌ أَمْ لَا؟ فَلَا يَخْرُجَنَّ مِنْ اَلْمَسْجِدِ حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا أَوْ
يَجِدَ رِيحًا ) أَخْرَجَهُ مُسْلِم
| |
Hadits No 78 | ||
Thalq Ibnu Ali Radliyallaahu 'anhu berkata:
Seorang laki-laki berkata: saya menyentuh kemaluanku atau ia berkata: seseorang
laki-laki menyentuh kemaluannya pada waktu shalat apakah ia wajib berwudlu؟ Nabi
menjawab: "Tidak karena ia hanya sepotong daging dari tubuhmu" Dikeluarkan oleh
Imam Lima dan shahih menurut Ibnu Hibban Ibnul Madiny berkata: Hadits ini lebih
baik daripada hadits Busrah
|
ِوَعَنْ
طَلْقِ بْنِ عَلِيٍّ رضي الله عنه قَالَ: ( قَالَ رَجُلٌ: مَسَسْتُ ذَكَرِي أَوْ
قَالَ اَلرَّجُلُ يَمَسُّ ذَكَرَهُ فِي اَلصَّلَاةِ أَعَلَيْهِ وُضُوءٍ
؟ فَقَالَ
اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم "لَا إِنَّمَا هُوَ بَضْعَةٌ مِنْكَ ) أَخْرَجَهُ
اَلْخَمْسَةُ وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّان وَقَالَ
اِبْنُ اَلْمَدِينِيِّ: هُوَ أَحْسَنُ مِنْ حَدِيثِ
بُسْرَةَ
| |
Hadits No 79 | ||
Dari Busrah binti Shofwan Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa menyentuh kemaluannya maka
hendaklah ia berwudlu" Dikeluarkan oleh Imam Lima dan hadits shahih menurut
Tirmidzi dan Ibnu Hibban Imam Bukhari menyatakan bahwa ia adalah hadits yang
paling shahih dalam bab ini
|
ِعَنْ بُسْرَةَ بِنْتِ صَفْوَانَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا ( أَنَّ
رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: مَنْ مَسَّ ذَكَرَهُ فَلْيَتَوَضَّأْ ) أَخْرَجَهُ
اَلْخَمْسَةُ وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَابْنُ حِبَّان َ وَقَالَ
اَلْبُخَارِيُّ هُوَ أَصَحُّ شَيْءٍ فِي هَذَا
اَلْبَابِ
| |
Hadits No 80 | ||
Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah saw
bersabda: "Barangsiapa yang muntah atau mengeluarkan darah dari hidung (mimisan)
atau mengeluarkan dahak atau mengeluarkan madzi maka hendaklah ia berwudlu lalu
meneruskan sisa shalatnya namun selama itu ia tidak berbicara" Diriwayatkan oleh
Ibnu Majah namun dianggap lemah oleh Ahmad dan lain-lain
|
ِعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا; أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صَلَّى
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ( مَنْ أَصَابَهُ قَيْءٌ أَوْ رُعَافٌ أَوْ قَلَسٌ أَوْ مَذْيٌ
فَلْيَنْصَرِفْ فَلْيَتَوَضَّأْ ثُمَّ لِيَبْنِ عَلَى صَلَاتِهِ وَهُوَ فِي ذَلِكَ
لَا يَتَكَلَّمُ ) أَخْرَجَهُ اِبْنُ مَاجَ ه وَضَعَّفَهُ
أَحْمَدُ وَغَيْرُهُ
| |
Hadits No 81 | ||
Dari Jabir Ibnu Samurah Radliyallaahu 'anhu bahwa seorang
laki-laki bertanya kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam : Apakah aku harus
berwudlu setelah makan daging kambing؟ Beliau menjawab: "Jika engkau mau" Orang
itu bertanya lagi: Apakah aku harus berwudlu setelah memakan daging unta؟ Beliau
menjawab: "Ya" Diriwayatkan oleh Muslim
|
ِعَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا; ( أَنَّ رَجُلاً
سَأَلَ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم أَتَوَضَّأُ مِنْ لُحُومِ
اَلْغَنَمِ؟ قَالَ:
إِنْ شِئْتَ قَالَ: أَتَوَضَّأُ مِنْ لُحُومِ اَلْإِبِلِ ؟ قَالَ: نَعَمْ )
أَخْرَجَهُ مُسْلِم
| |
Hadits No 82 | ||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa yang memandikan mayyit
hendaknya ia mandi dan barangsiapa yang membawanya hendaknya ia berwudlu"
Dikeluarkan oleh Ahmad Nasa'i dan Tirmidzi Tirmidzi menyatakan hadits ini hasan
sedang Ahmad berkata: tak ada sesuatu yang shahih dalam bab ini
|
ِعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى
الله عليه وسلم ( مَنْ غَسَّلَ مَيْتًا فَلْيَغْتَسِلْ وَمَنْ حَمَلَهُ
فَلْيَتَوَضَّأْ ) أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ وَالنَّسَائِيُّ وَاَلتِّرْمِذِيُّ
وَحَسَّنَه وَقَالَ أَحْمَدُ لَا يَصِحُّ فِي هَذَا اَلْبَابِ
شَيْءٌ
| |
Hadits No 83 | ||
Dari Abdullah Ibnu Abu Bakar Radliyallaahu 'anhu
bahwa dalam surat yang ditulis Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam untuk
Amr Ibnu Hazm terdapat keterangan bahwa tidak boleh menyentuh Al-Qur'an kecuali
orang yang suci Diriwayatkan oleh Malik dan mursal Nasa'i dan Ibnu Hibban
meriwayatkannya dengan maushul hadits ini ma'lul
|
ِعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ رَحِمَهُ اَللَّهُ; ( أَنَّ فِي
اَلْكِتَابِ اَلَّذِي كَتَبَهُ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم لِعَمْرِو بْنِ
حَزْمٍ: أَنْ لَا يَمَسَّ اَلْقُرْآنَ إِلَّا طَاهِرٌ ) رَوَاهُ مَالِكٌ مُرْسَلاً
وَوَصَلَهُ النَّسَائِيُّ وَابْنُ حِبَّانَ وَهُوَ
مَعْلُولٌ
| |
Hadits No 84 | ||
Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam selalu berdzikir kepada Allah dalam setiap saat Diriwayatkan
oleh Muslim dan dita'liq oleh Bukhari
|
ِعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: ( كَانَ رَسُولُ
اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُذْكُرُ اَللَّهَ عَلَى كُلِّ أَحْيَانِهِ ) رَوَاهُ
مُسْلِمٌ وَعَلَّقَهُ اَلْبُخَارِيّ
| |
Hadits No 85 | ||
Dari Anas Ibnu Malik Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berbekam lalu shalat tanpa berwudlu Hadits
dikeluarkan dan dilemahkan oleh Daruquthni
|
ِعَنْ
أَنَسِ]بْنِ
مَالِكٍ] رضي الله عنه ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم اِحْتَجَمَ وَصَلَّى
وَلَمْ يَتَوَضَّأْ ) أَخْرَجَهُ اَلدَّارَقُطْنِيُّ وَلَيَّنَه
| |
Hadits No 86 | ||
Dari Muawiyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda: "Mata adalah tali pengikat dubur maka apabila kedua
mata telah tidur lepaslah tali pengikat itu" Diriwayatkan oleh Ahmad dan
Thabrani
|
ِعَنْ مُعَاوِيَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله
عليه وسلم ( الْعَيْنُ وِكَاءُ السَّهِ فَإِذَا نَامَتْ اَلْعَيْنَانِ اِسْتَطْلَقَ
اَلْوِكَاءُ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ
وَالطَّبَرَانِيُّ
| |
Hadits No 87 | ||
Ia menambahkan: "Dan barangsiapa tidur hendaknya ia berwudlu"
Tambahan dalam hadits ini menurut Abu Dawud dari hadits Ali Radliyallaahu 'anhu
tanpa sabda beliau: "Lepaslah tali pengikat itu" Dalam kedua sanad ini ada
kelemahan
|
ِزَادَ (
وَمَنْ نَامَ فَلْيَتَوَضَّأْ ) وَهَذِهِ
اَلزِّيَادَةُ فِي هَذَا اَلْحَدِيثِ عِنْدَ أَبِي دَاوُدَ مِنْ حَدِيثِ عَلِيٍّ
دُونَ قَوْلِهِ: ( اِسْتَطْلَقَ اَلْوِكَاءُ ) وَفِي كِلَا الْإِسْنَادَيْنِ ضَعْف
| |
Hadits No 88 | ||
Menurut Riwayat Abu Dawud juga dari Ibnu Abbas Radliyallaahu
'anhu dengan hadits marfu': "Wudlu itu hanya wajib bagi orang-orang yang tidur
berbaring" Dalam sanadnya juga ada kelemahan
|
ِوَلِأَبِي دَاوُدَ أَيْضًا عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ مَرْفُوعًا: ( إِنَّمَا
اَلْوُضُوءُ عَلَى مَنْ نَامَ مُضْطَجِعًا ) وَفِي إِسْنَادِهِ ضَعْفٌ أَيْضً
ا
| |
Hadits No 89 | ||
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Setan itu akan mendatangi seseorang di
antara kamu pada saat dia shalat lalu meniup pada duburnya dan membuatnya
berkhayal seakan-akan ia telah kentut padahal ia tidak kentut Jika ia mengalami
hal itu maka janganlah ia membatalkan shalat sampai ia mendengar suara atau
mencium baunya" Dikeluarkan oleh al-Bazzar
|
ِعَنِ
اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا; أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه
وسلم قَالَ: ( يَأْتِي أَحَدَكُمُ الشَّيْطَانُ فِي صَلَاتِهِ فَيَنْفُخُ فِي
مَقْعَدَتِهِ فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهُ أَحْدَثَ وَلَمْ يُحْدِثْ فَإِذَا
وَجَدَ ذَلِكَ فَلَا يَنْصَرِفُ حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا أَوْ يَجِدَ رِيحًا )
أَخْرَجَهُ اَلْبَزَّار
| |
Hadits No 90 | ||
Hadits tersebut berasal dari shahih Bukhari-Muslim dari hadits
Abdullah Ibnu Zaid
|
ِوَأَصْلُهُ فِي اَلصَّحِيحَيْنِ مِنْ حَدِيثِ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ
زَيْد
| |
Hadits No 91 | ||
Hadits serupa juga terdapat dalam riwayat Muslim dari Abu
Hurairah
|
ِوَلِمُسْلِمٍ: عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
نَحْوُهُ
| |
Hadits No 92 | ||
Menurut Hakim dari Abu Said dalam hadits marfu' : "Apabila
setan datang kepada seseorang di antara kamu lalu berkata: Sesungguhnya engkau
telah berhadats hendaknya ia menjawab: Engkau bohong" Hadits ini juga
dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dengan lafadz: "Hendaknya ia mengatakan dalam
hatinya sendiri"
|
ِوَلِلْحَاكِمِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ مَرْفُوعًا ( إِذَا جَاءَ أَحَدَكُمُ
الشَّيْطَانُ فَقَالَ: إِنَّكَ أَحْدَثْتَ فَلْيَقُلْ: كَذَبْتَ ) وَأَخْرَجَهُ
اِبْنُ حِبَّانَ بِلَفْظِ ( فَلْيَقُلْ فِي نَفْسِهِ
)
| |
Tidak ada komentar