Post Terbaru

Kesabaran Seorang Istri Ketika Suami Menikah Lagi

UJE KAWE  - Bagaimana dengan kesabaran seorang istri yang suaminya menikah lagi, apakah akan mendapatkan pahala?

Nah ini jawaban salah seorang ulama besar shikh Mohammad Al Munajjed General supervisor  Islam Question and Answer, silahkan dibaca dan benar-benar pahami.

Jika seorang wanita bersabar dalam ketaatan kepada suaminya, maka hal itu menjadi salah satu sebab yang akan mengantarkannya masuk surga, sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban:

" إذا صلت المرأة خمسها وصامت شهرها وحصنت فرجها وأطاعت زوجها قيل لها : ادخلي الجنة من أي أبواب الجنة شئت " والحديث صححه الألباني في صحيح الجامع الصغير برقم 660

“Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa (pada bulan Ramadhan), menjaga kemaluannya, taat kepada suaminya, maka akan dikatakan kepadanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu mana saja yang kamu sukai”. (Haidits ini dishahihkan oleh Albani dalam Shahih al Jami’ ash Shaghir: 660)

Kesabarannya atas poligami suaminya dengan wanita lain akan mendapatkan pahala khusus di atas yang telah disebutkan dalam hadits tersebut, dilihat dari beberapa hal:

1.      Bahwa suaminya menikah lagi dengan wanita lain menjadi ujian baginya, jika dia bersabar akan hal itu, maka dia akan mendapatkan pahala sabar dari ujian tersebut, sebagaimana firman Alloh –Ta’ala-:

( إنما يوفى الصابرون أجرهم بغير حساب ) الزمر /10.

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”. (QS. Az Zumar: 10)

Di dalam hadits Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- disebutkan:

" ما يصيب المسلم من نصب ولا وصب ولا هم ولا حزن ولا أذى ولا غم حتى الشوكة يشاكها إلا كفر الله بها من خطاياه‌ " رواه البخاري (5642) ومسلم ( 2573) من حديث أبي سعيد وأبي هريرة

“Tidaklah seorang muslim terkena penyakit, atau penyakit menahun, atau kecemasan, kesedihan, disakiti, kesusahan, sampai sebuah duri yang menancap pun kecuali Alloh akan mengampuni sebagian dosa-dosanya”. (HR. Bukhori: 5642 dan Muslim: 2573 dari hadits Abu Sa’id dan Abu Hurairah)

Imam Tirmidzi (2399) juga telah meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

" ما يزال البلاء بالمؤمن والمؤمنة في نفسه وولده وماله حتى يلقى الله و ما عليه خطيئة " وصححه الألباني في صحيح الجامع برقم 5815

“Selama bala’ (ujian) masih bersama seorang mukmin laki-laki dan perempuan yang menimpa dirinya, anak dan hartanya sampai dia menghadap Alloh dengan tanpa satu kesalahan pun”. (Dishahihkan oleh Albani dalam Shahihul Jami’: 5815)

2.      Jika seorang istri menerima poligami suaminya dengan tetap berlaku baik kepadanya dan kepada istri keduanya, maka baginya pahala orang-orang yang berlaku baik, seperti dalam firman Alloh:

( إنه من يتق ويصبر فإن الله لا يضيع أجر المحسنين ) يوسف / 90 

“Sesungguhnya barangsiapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik". (QS. Yusuf: 90)

(هل جزاء الإحسان إلا الإحسان ) الرحمن /60 ،

“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)”. (QS. Ar Rahman: 60)

وإن الله لمع المحسنين ) العنكبوت /69

“Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik”. (QS. Al Ankabut: 69)

3.      Jika dia marah namun meredam amarahnya dan menahan lisannya, maka dia mendapatkan pahala menahan amarah.

Alloh –Ta’ala- berfirman tentang penduduk surga:

( والكاظمين الغيظ والعافين عن الناس والله يحب المحسنين ) آل عمران /134 .

“dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”. (QS. Ali Imran: 134)

Inilah beberapa pahala tambahan bagi wanita di samping pahala ketaatannya kepada suaminya pada kesehariannya.

Seorang wanita yang cerdas hendaknya ridho dengan pembagian Alloh kepadanya, dan hendaknya dia mengetahui bahwa poligami suaminya merupakan perkara yang mubah dan tidak perlu menentangnya. Bisa jadi pernikahan keduanya itu akan menjadikannya lebih mampu menjaga kemaluannya dan menahannya dari perbuatan haram.

Sangat disayangkan sekali banyak di antara para wanita yang penolakan mereka kepada suaminya yang melakukan perbuatan haram lebih sedikit dari pada penolakan mereka kepada suaminya yang berpoligami secara halal, inilah menunjukkan kurangnya akal dan agama mereka.

Hendaknya para wanita mengambil teladan yang baik kepada para istri Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan para sahabat beliau, dalam hal kesabaran mereka, penuh pengharapan mereka (akan pahala dari Alloh) meskipun ada kecemburuan yang terjadi di antara mereka, maka jika suami anda menikah lagi maka anda harus bersabar, ridho, berlaku baik kepadanya agar anda mendapatkan pahala orang-orang sabar dan orang-orang yang berbuat baik.

Ketahuilah bahwa kehidupan ini adalah ujian dan cobaan, alangkah cepatnya sirnanya, maka selamat kepada mereka yang bersabar dalam ketaatan kepada Alloh sehingga dia meraih kenikmatan yang abadi di surga.

Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar