Post Terbaru

Fakta Haramnya Babi Dari Sudut Pandang Ilmiah


UJE KAWE - Konsumen daging babi sering mengeluhkan bau pesing pada daging babi

(menurut penelitian ilmiah, hal tersebut disebabkan karena praeputium babi

sering bocor, sehingga urine babi merembes ke daging).

Lemak punggung babi tebal, babi memiliki back fat (lemak punggung) yang

lumayan tebal. Konsumen babi sering memilih daging babi yg lemak

punggungnya tipis, karena semakin tipis lemak punggungnya, dianggap

semakin baik kualitasnya. Sifat lemak punggung babi adalah mudah

mengalami oxidative rancidity, sehingga secara struktur kimia sudah tidak

layak dikonsumsi.

Daging babi adalah daging yang sangat sulit dicerna

karena banyak mengandung lemak. Meskipun empuk

dan terlihat begitu enak dan lezat, namun daging babi

sulit dicerna. Ibaratnya racun, seperti halnya

kholesterol! Selain itu, daging babi menyebabkan

banyak penyakit : pengerasan pada urat nadi, naiknya

tekanan darah, nyeri dada yang mencekam (angina

pectoris), dan radang pada sendi-sendi.

Babi adalah hewan yang kerakusannya dalam makan

tidak tertandingi hewan lain. Ia makan semua

makanan yang ada di depannya. Jika perutnya telah

penuh atau makanannya telah habis, ia akan memuntahkan isi perutnya

dan memakannya lagi, untuk memuaskan kerakusannya. Ia tidak akan

berhenti makan, bahkan memakan muntahannya. Ia memakan semua yang

bisa dimakan di hadapannya. Memakan kotoran apa pun di depannya, entah

kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan memakan kotorannya

sendiri, hingga tidak ada lagi yang bisa dimakan di hadapannya.

Kadang ia mengencingi kotorannya dan memakannya jika berada di

hadapannya, kemudian memakannya kembali. Ia memakan sampah busuk

dan kotoran hewan. Babi adalah hewan mamalia satu-satunya yang



memakan tanah, memakannya dalam jumlah besar dan dalam waktu lama

jika dibiarkan. Kulit orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau

yang tidak sedap.

Penelitian ilmiah modern di dua negara Timur & Barat, yaitu Cina dan

Swedia. Cina (mayoritas penduduknya penyembah berhala) & Swedia

(mayoritas penduduknya sekuler) menyatakan:

“Daging babi merupakan penyebab utama kanker anus & kolon”. Persentase

penderita penyakit ini di negara negara yang penduduknya memakan babi,

meningkat secara drastis, terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika,

serta di negara-negara Asia (seperti Cina dan India). Sementara di negaranegara

Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000.

Hasil penelitian ini dipublikasikan pada 1986, dalam Konferensi Tahunan

Sedunia tentang Penyakit Alat Pencernaan, yang diadakan di Sao Paulo.

Babi banyak mengandung parasit, bakteri, bahkan virus yang berbahaya,

sehingga dikatakan sebagai Reservoir Penyakit. Gara-gara babi, virus Avian

Influenza jadi ganas. Virus normal AI (Strain H1N1 dan H2N1) tidak akan

menular secara langsung ke manusia. Virus AI mati dengan pemanasan 60oC

lebih-lebih bila dimasak hingga mendidih. Bila ada babi, maka dalam tubuh

babi, Virus AI dapat melakukan mutasi & tingkat virulensinya bisa naik

hingga menjadi H5N1. Virus AI Strain H5N1 dapat menular ke manusia.

Virus H5N1 ini pada Tahun 1968 menyerang Hongkong dan membunuh

700.000 orang (diberi nama Flu Hongkong).

Sekitar tahun 2001 pernah terjadi para dokter Amerika berhasil

mengeluarkan cacing yang berkembang di otak seorang perempuan, setelah

beberapa waktu mengalami gangguan kesehatan yang ia rasakan setelah

mengkonsumsi makanan khas meksiko yang terkenal berupa daging babi,

hamburger (ham = babi, sebab aslinya, hamburger adalah dari daging babi).

Sang perempuan menegaskan bahwa dirinya merasa capek-capek (letih)

selama 3 pekan setelah makan daging babi. Telur cacing tersebut menempel

di dinding usus pada tubuh sang perempuan tersebut, kemudian bergerak

bersamaan dengan peredaran darah sampai ke ujungnya, yaitu otak. Dan

ketika cacing itu sampai di otak, maka ia menyebabkan sakit yang ringan

pada awalnya, hingga akhirnya mati dan tidak bisa keluar darinya. Hal ini



menyebabkan dis-fungsi yang sangat keras pada susunan organ di daerah

yang mengelilingi cacing itu di otak.

Penyakit-penyakit “cacing pita” merupakan penyakit yang sangat berbahaya

yang terjadi melalui konsumsi daging babi. Ia berkembang di bagian usus 12

jari di tubuh manusia, dan beberapa bulan cacing itu akan menjadi dewasa.

Jumlah cacing pita bisa mencapai sekitar ”1000 ekor dengan panjang antara

4 – 10 meter”, dan terus hidup di tubuh manusia dan mengeluarkan telurnya

melalui BAB (buang air besar).

Islam telah melarang segala macam darah, analisis kimia dari darah

menunjukkan adanya kandungan yang tinggi dari uric acid (asam urat ),

suatu senyawa kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia, bersifat

racun. Dengan kata lain uric acid sampah dalam darah yang terbentuk

akibat metabolisme tubuh yang tidak sempurna yang diakibatkan oleh

kandungan purine dalam makanan. Dalam tubuh manusia, senyawa ini

dikeluarkan sebagai kotoran, dan 98% dari uric acid dalam tubuh,

dikeluarkan dari dalam darah oleh ginjal, dan dibuang keluar tubuh melalui

air seni.

Dalam Islam dikenal prosedur khusus dalam penyembelihan hewan, yaitu

menyebut nama Allah Yang Maha Kuasa dan membuat irisan memotong

urat nadi leher hewan, sembari membiarkan urat-urat dan organ-organ

lainnya utuh. Dengan cara ini menyebabkan kematian hewan karena

kehabisan darah dari tubuh, bukannya karena cedera pada organ vitalnya,

sebab jika organ-organ misalnya jantung, hati, atau otak dirusak, hewan

tersebut dapat meninggal seketika dan darahnya akan menggumpal dalam

urat-uratnya dan akhirnya mencemari daging, mengakibatkan daging hewan

akan tercemar oleh uric acid, sehingga menjadikannya beracun, dan pada

masa-masa kini lah para ahli makanan baru menyadari akan hal ini,

subhanallah.

Apakah kita tahu kalau babi tidak dapat disembelih di leher? karena mereka

tidak memiliki leher, sesuai dengan anatomi alamiahnya? Bagi orang

muslim beranggapan kalau babi memang harus disembelih dan layak bagi

konsumsi manusia, tentu Sang Pencipta akan merancang hewan ini dengan

memiliki leher.



Ilmu kedokteran mengetahui bahwa babi sebagai inang dari banyak macam

parasit dan penyakit berbahaya, sistem biochemistry babi mengeluarkan

hanya 2% dari seluruh kandungan uric acidnya, sedangkan 98% sisanya

tersimpan dalam tubuhnya.

Saya pernah membaca sebuah artikel yang mengatakan : ”Bahwa seseorang

itu berkelakuan sesuai dengan apa yang dimakannya.” Melihat tayangan di

salah satu TV swasta, seorang profesor dari IPB telah meneliti struktur

DNA babi. Sesuatu yang mengejutkan ternyata, struktur gen babi itu mirip

dengan struktur gen manusia. Jadi dapat dikatakan gen babi = gen manusia,

jadi sama dengan kita memakan daging manusia (=kanibal), na’udzubillah.

Jadi ada betulnya kalau kita memakan babi bukan tidak mungkin karakter

babi menempel pada kita, tidak pada kita, bisa jadi pada keturunan kita !

wallahu a’lam.

Tidak ada komentar