Menerima Berita Dengan Teliti
UJE KAWE - Semakin mudahnya manusia terprovokasi, maka konflik akan sering terjadi. Padahal sebenarnya berita yg diterima belum tentu kebenarannya. Begitulah kebanyakan peristiwa konflik yg terjadi saat ini.
Begitu mudahnya manusia terpancing emosi dan meluapkan amarahnya karena hanya persoalan sepele.
Media sosial yang saat ini popupler memiliki andil besar. Dimana informasi bisa begitu cepat menyebar luas tanpa adanya filter. Masyarakat pelosok pun dengan mudahnya bisa menerima berbagai informasi yang berlalu lintas di dunia maya.
Kesalahan kita dalam menerima informasi adalah sering kali kita reaktif dalam menerima sebuah berita. Tanpa melakukan penyelidikan tentang kebenaran informasi tersebut. Pada akhirnya terjadilah sebuah perseteruan, masing-masing pihak saling mendzolimi.
Itulah akibat dari kecerobohan kita dalam merespon sebuah berita atau informasi.
Allah SWT berfirman:
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِنْ جَآءَكُمْ فَاسِقٌ ۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْۤا اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًا ۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu."
(QS. Al-Hujurat: Ayat 6)
Dahsyat bukan? Alloh begitu jelas memberitahukan bagaimana kita seharusnya merespon sebuah berita. Apalagi berita itu datang dari orang yang tidak terpercaya.
Cukuplah firman Allah SWT ini menjadi acuan kita dalam menyaring berbagai informasi yang menyebar luas. Lakukanlah tabayun sebelum memvonis. Telitilah sebelum menyimpulkan. jangan sampai kita mendzolimi orang lain karena berita bohong dan kamu akan menyesal akhirnya.
Wallohu'alam,
Tidak ada komentar