Mengenal Kitab Safinatun Najah Karya Salim Hadhrami [ Part 1]
foto from google |
Pada artikel kali ini, kami akan menulis tentang sebuah kitab yang sangat populer dan menjadi salah satu kitab wajib di berbagai pesantren di dunia. Kitab tersebut bernama Safinah al-Najah (سفينة النجاة). Di Indonesia, Kitab tersebut sering dibaca dengan gaya Tarkhim menjadi Safinatun Naja.
Nama lengkapnya adalah Safinah al-Najah fi ma Yajibu ‘ala al-‘abdi li maulah. Jika diterjemahkan yaitu perahu keselamatan tentang kewajiban seorang hamba kepada tuhan. Seolah-olah, pengarangnya mengharapkan bahwa isi kitab ini dapat menjadi perahu keselamatan saat terjadinya gelombang tsunami fitnah dunia.
Biografi Penulis
Pengarangnya bernama Salim al-Hadhrami dan berprofesi sebagai seorang Qadhi di Negara Yaman. Nama lengkap beliau Salim bin Abdullah bin Sa’ad bin Sumair al-Hadhrami. Jadi, Hadhrami itu bukanlah nama tetapi marga atau suku yang berasal dari wilayah Hadhramaut, Yaman.
Meskipun menjabat sebagai Hakim, Salim Hadhrami juga pakar di bidang perpolitikan dan militer. Lahir, tumbuh dan besar di perkampungan Dzi Ashbah, Yaman. Salim Hadhrami wafat di Indonesia, tepatnya di betawi pada tahun 1271 H.
Pendidikan yang beliau tempuh dimulai rumah sendiri. Guru pertama beliau adalah ayahandanya sendiri yang bernama Abdullah bin Sa’ad. Sang ayah mengajar dan mendidik ananda di bidang Al-Quran, hingga sampai tingkatan yang sangat tinggi.
Sang ayah berhasil mendidik Salim kecil hingga mampu mencapai gelar “muallim“. Sebuah gelar terhormat di wilayah Hadhramaut sebagai tanda bahwa seseorang sudah ahli di bidang Al-Quran dan layak untuk mengajar Al-Quran. Saat itu, pengajar Al-Quran Di Hadhramaut bukanlah orang sembarangan.
Merantau Ke Indonesia
Disebabkan kisruh perpolitikan di Hadhramaut, Salim al-Hadhrami terpaksa melanglang buana ke berbagai belahan dunia. Sebelum menetap dan meninggal dunia di Jawa pada tahun 1271 H, beliau sempat pergi ke India. Mungkin Inilah salah satu sebab Kitab Safinatun Najah sangat populer di Indonesia.
Kitab ini dijadikan sebuah mata pelajaran wajib disetiap dayah atau pesantren di Pulau Jawa. Di luar pulau jawa, Kitab Safinatun Naja ini juga sangat populer dan diminati oleh pelajar dan masyarakat. Jadi, masyhurnya Kitab Safinatun Najah selain karena faktor penulisnya berdomisili di Jawa, juga karena kualitas isinya yang sangat bagus.
Bukan hanya di Indonesia dan Yaman, Kitab Safinatun Najah ini juga sangat terkenal di Malaysia. Bahkan di Saudi Arabiya, ada beberapa dayah yang menjadikannya sebagai kurikilum wajib seperti Dayah Darul Ulum, Dayah Al-Shaulatiyah dan Dayah Madaris al-Falah. Di berbagai negara lain, Kitab Safinatun Najah ini juga sangat terkenal, seperti di Etiopia, Tanzania, Somalia, Kenya dan lainnya.
Salim al-Hadhrami punya tulisan dan karya lain selain Safinatun Najah yaitu Kitab al-Fawaid al-Jaliyyah fi al-Zajri ‘an Ta’athi al-Hiyal al-Ribawiyyah (Faedah faedah mulia menahan diri terjerumus dalam Riba) . Dari judulnya, sudah jelas isinya berkaitan erat dengan permasalahan Riba. Tulisan dalam Bahasa Arabnya yaitu: الفوائد الجلية في الزجر عن تعاطي الهيال الرباوية
Sangking populernya di Indonesia, Kitab Safinatun Najah ini sudah diterjemahkan dalam berbagai bahasa daerah yang ada di Indonesia. Di toko buku, gampang sekali kita temukan terjemahan Safinatun Najah dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa dan juga Bahasa Sunda.
(Bersambung)
Mengenal Kitab Safinatun Najah Karya Salim Hadhrami [ Part 2]
Sumber: https://ahmadalfajri.com/
Tidak ada komentar